Musik…coba kita pikirkan apa itu musik. Dalam sejarah peradaban musik
belum pernah ada yang bisa mengartikan musik secara jelas hanya dari
kata-kata saja. Musik hanya akan bisa dipahami keberadaannya jika kita
memasuki dunia musik itu sendiri. Ada yang melarutkan diri dalam lagu
saja. Ada yang mencoba belajar lewat konsep dan alat-alat musik saja.
Ada juga yang mengalami kedua-duanya, disamping menikmati juga
menjadikannya proses pembelajaran.
Jiwa musik sebetulnya tidak harus dicari karena seluruh individu
diberikan anugerah berupa potensi berbahasa musikal. Setiap diri kita
sejak lahir diberi kesempatan untuk berbahasa secara musikal. Itulah
sebabnya bayi manapun bisa diajak menari, menyanyi serta mencoba
mengikuti ritme atau ketukan. Tidak perlu sekolah musik untuk membuat seorang bayi menari. Tidak
perlu belajar not balok untuk merasakan kesenangan berbahasa musikal
Setiap detiknya adalah nada meskipun tak ada alat musik untuk
memvisualisasikannya karena setiap jejaknya adalah nada. Sayangnya,
zaman sekarang yang nota bene mengharuskan kita bekerja, mencari uang,
berumahtangga dan tuntutan hidup lainnya membuat jiwa musik kita
terpinggirkan. Kita memang telah menjadi dewasa, tetapi kesucian ketika
kita bayi itu masih ada. Sama saja ketika kita semua beranjak tidur dan
menanti mimpi yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar